Materi Dari Ibu Sri Sugiastuti

  1. 20. Materi Dari Ibu Sri Sugiastuti

        Berbagi pengalaman menerbitkan buku. Dari ibu hebat yang sangat menginspirasi. Yaitu bu Sri Sugiastuti. Perempuan yang terlahir pada tanggal 8 april 1961, Beliau mengabiskan masa masa kecilnya di jakarta, sejak usia 1 tahun hungga lulus SMA. Melanjutkan kuliah di UNS, setelah lulus mengajar di jakarta  hingga tahun 1990. Cinta dan tanggung jawabnya kepada keluarga membawanya hijrah ke solo.


        Sejak tahun 1990 hingga saat ini, karir menulisnya dimulai ketika usinya menjelang setengah abad. Beliau mengambil kuliah S-2 lagi jurusan pengkajian Bahasa Inggris. Linier dengan jurusan yang diambil sebelumnya. Melalui audio, dengan suara yang lembut beliau menyampaikan pengalaman dan perjuangannya. Untuk menggugah motivasi kami sebagai penulis. Beliau menyampaikan pada tahun 2010 merupakan tahun keberuntungan bagi beliau menerbitkan 2 buku. Yaitu buku SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK, penerbitnya Erlangga, dan buku " Diary Ketika Buah Hati Sakit." Naskahnya sebagai pemenang ke-3.


        Buku keroyokan lainnya bersama kompasianers tahun 2014," 25 Kompasainers merawat Indonesia." Dalam rangka hari kartini. Banyak lagi buku karya ibu hebat yang satu ini. Hingga kini beliau merasakan manis hasilnya dengan mendapatkan royalti masuk ke rekeningnya. Hampir seluruh indonesia menggunakan buku, hasl dari karya beliau. Bekerjasama dengan penerbit mayor. Hingga membuat batinnya tercengang melihat uang royalti mengalir ke dalam rekeningnya.


        Ada beberapa pertanyaan dari kami peserta, mengenai penerbitan buku. Beliau sangat bersedia mendampingi proses penerbitannya. Hingga terbit. Beliau mengatakan awal menulis, ia gunakan untuk berdamai dengan hati. Karena beliau punya keyakinan bahwa buku adalah warisan buah pikiran. Sekaligus jejak bahwa kita pernah hidup.


        Karena menulis itu adalah ketrampilan. Bukan bakat, jadi latihlah, tulislah berbagai ide yang berserak di sekitar bapak/ibu. Jadikan menulis membaca sebagai gaya hidup. Tentu saja dengan membaca selektif dengan membaca utuh. Biarkanlah tulisan menemui takdirnya. Jangan risau tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri. Menulislah apa yang dikuasai dan disukai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersama Puisi Menembus Cakrawala

Belajar Daring Asik Oleh : Desi Safitri, S. Pd

"Nyanyian Rinduku, Untukmu"