Pentigraf "Ikhlas" Oleh: Desi Safitri, S. Pd

Pentigraf "Ikhlas"
Oleh: Desi Safitri, S. Pd

Suara kokok ayam jantan bertalu-talu dari sejak pukul 03.00 WIB tadi, hari sudah memasuki waktu adzan subuh. Raka dengan sigap bangkit dari peranduannya, menuju kamar mandi.  Sepuluh menit berlalu Raka sudah selesai mandi. Rasa sakit yang menyayat di hatinya, masih sangat terasa. Namun, bagi seorang Prajurit pantang untuk menangisi diri. 

Selesai bersiap-siap mengenakan baju kaos loreng dan sarung lorengnya, Raka bergegas menuju masjid yang ada di Batalyon. Lumayan jauh jaraknya "Barak Remaja". Saat sedang melintasi komplek Bintara, tampak dari kejauhan ada Wira yang melambaikan tangan pada Raka. Raka pun membalas lambaian itu dengan sikap hormat pada Wira.

"Raider!" seru Raka pada Wira
"Apa kabar, Raka? "tanya Wira pada Raka. 
"Siap. Sehat, Bang! "jawab Raka pada Wira. 
"Tetap semangat,ya! Sebagai seorang Prajurit, pantang bagi kita bersedih atau berputus asa!" seru Wira pada Raka.
"Siap, bang! Saya sudah ikhlas, bang. Biarlah itu menjadi bagian dari cerita dan perjalanan panjang saya." jawab Raka pada Wira.
"Bagus, harus tetap semangat! Insyallah, akan ada pengganti yang lebih baik serta yang solehah." kata Wira lagi pada Raka.
"Siap, bang! Mari kita ke masjid bang, sebentar lagi Qomat." kata Raka pada Wira.
"Ayo!" jawab Wira pada Raka. 
Kemudian, mereka pun menuju masijd, untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Raka, sudah ikhlas dan pasrah akan ketentuan dari takdirNya.
Sekian. 
Palangka Raya, 17 Juli 2020


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Daring Asik Oleh : Desi Safitri, S. Pd

"3 hal bermanfaat dari grup Belajar Menulis"

Puisi "Hujan di Bulan Juni"