Tangis Pilu Pecah Saat Idul Fitri


Oleh : Desi Safitri, S. Pd

Pagi yang cerah di hari kemenangan tiba, di tahun ini tak banyak yang dilakukan, beribadah lebih fokus di rumah saja. Aktivitas lain pun terbatas, sedih rasanya pandemi ini masih belum mau pergi. Sudah terlalu bosan di rumah aja. Bahkan, sudah terlalu lama libur sekolah.

Hari ini di rumah, kami masak lontong ayam, tak ada menu lain. Hanya itu saja, sebab tahun ini lebaran pun tak boleh kunjung mengunjungi. Menusuk relung hati, sanak saudara hanya bisa disapaa via telepon dan video call saja. 

Setelah beres memasak dan bersih-bersih rumah, aku pun bergegas berangkat menuju masjid di komplekku. Sesampainya di sana, tak banyak jamaah yang hadir, hanya sekitar 30 jamaah lelaki dan 30 jamaah wanita. Sedih rasanya, namun aku tetap mantapkan hati untuk tetap salat idul fitri. 

Pada saat rakaat kedua, aku tak mampu membendung air mataku. Ada gemuruh yang tak dapat kutahan. Sesak di dada dan air bening pun mengalir deras. Sampai sujud pun aku menangis sesegukan, setelah mengucap salam air mataku pun semakin deras mengalir. 

Saat Khotib ceramah pun, terdengar suaranya menahan tangis. Selesai ceramah singkat yang dari Khotib, aku pun pulang mmenuju rumah. Mengucap salam dan seperti biasanya, kami selesai salat idul fitri melakukan sungkeman dengan orang tua dan kakak-kakakku.

Setelah selesai, acara sungkeman aku kembali tak kuasa menahan tangisku, pecah sampai suaraku serak dan mereka membiarkanku menangis sampai selesai. Kakak ku bilang, tetap sabar dan tawakal. Insyallah, semua harapanmu akan dikabulkan oleh ALLAH SWT.

Alhamdulillah, setelah puas menumpahkan rasa sedihku, aku pun beranjak pergi menuju kamar mandi, untuk kembali membersihkan badan untuk menghindarin penularan covid-19.

_"Taqabbalallahu minna wa minkum"_ 
*"Mohon Maaf Lahir dan Batin"*
Mohon dimaafkan atas segala kesalahan yang pernah dilakukan baik sengaja atau tidak sengaja selama ini.
*Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H*
🙏🙏
Palangka Raya, 24 Mei 2020




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Daring Asik Oleh : Desi Safitri, S. Pd

"3 hal bermanfaat dari grup Belajar Menulis"

Puisi "Hujan di Bulan Juni"